Pengalaman Ketika Menjalani Training
Saya menjalani training selama 3 bulan, dan training tersebut merupakan salah satu persyaratan agar saya bisa memiliki kelas saya sendiri. Dalam training tersebut saya berperan sebagai asisten. Ketika saya baru mulai menjalani training, saya merasa sangat bosan, karena saya sendiri tidak mengerti maksud dari training tersebut. Saya hanya diberitahu bahwa training tersebut bertujuan untuk membuat saya mengerti bagaimana cara mengajar seorang mentor di dalam ruangan. Saya sendiri pada saat itu merasa Training selama 3 bulan tentu akan menjadi hal yang sangat membosankan untuk saya, namun pada kenyataannya tidak.
Di dalam kelas, saya turut ikut membantu ketika ada murid yang membutuhkan bantuan. Pada saat itu juga, saya merasa dari situlah, saya mulai belajar bagaimana cara meng-handle seorang murid, meskipun hanya cuma satu. Pelan - pelan saya belajar bagaimana saya harus mengurus satu murid tersebut, agar dia tidak telat dalam mengejar materi yang sama dengan murid - murid lainnya. Memang pada awalnya saya merasa tidak puas dengan cara mengajar saya. Murid tersebut tidak sepenuhnya mengerti apa yang telah saya ajarkan. Saya mulai berpikir, "Kalau saya tidak bisa meng-handle satu murid saja, bagaimana cara saya meng-handle satu kelas?". Saya mulai belajar untuk menyampaikan materi secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dipahami, dan mulai merencanakan bagaimana agar saya dapat membantu tidak hanya satu murid, namun dua murid di waktu yang bersamaan.
Semakin ke depan, saya semakin mengerti maksud dari training yang diberikan. Menurut saya pribadi, saya diberikan pelajaran tahap demi tahap. Dari bagaimana cara meng-handle satu murid, dua murid, sampai dengan satu kelas. Selain itu, saya juga belajar bagaimana cara mengajar yang menurut saya efektif. Cara mengajar yang diterapkan untuk setiap anak pun berbeda - beda, namun sebagai seorang mentor yang baik, saya harus bisa meng - handle kelas saya sendiri, dan saya sebagai mentor harus dapat berperan secara fleksibel (apabila keadaan berubah, saya harus segera membuat planning baru,ataupun sebelum itu sediakan planning - planning lain selain planning utama).
Kesimpulan : Training dalam sebuah pengajaran sangat penting untuk guru atau mentor yang belum berpengalaman. Guru atau mentor dapat melihat cara mengajar, dan mempelajari dari apa yang telah dilihatnya, dan setelah itu dapat mengevaluasi sendiri. Dalam training juga kita dapat melihat berbagai cara problem solving seorang guru yang berpengalaman apabila bertemu dengan masalah (misalkan murid yang bandel, atau enggan membuat tugas yang diberikan). Selain hal tersebut, membuat planning sebelum mengajar juga sangat diperlukan.
Thanks for reading.. See you in the next post...
Di dalam kelas, saya turut ikut membantu ketika ada murid yang membutuhkan bantuan. Pada saat itu juga, saya merasa dari situlah, saya mulai belajar bagaimana cara meng-handle seorang murid, meskipun hanya cuma satu. Pelan - pelan saya belajar bagaimana saya harus mengurus satu murid tersebut, agar dia tidak telat dalam mengejar materi yang sama dengan murid - murid lainnya. Memang pada awalnya saya merasa tidak puas dengan cara mengajar saya. Murid tersebut tidak sepenuhnya mengerti apa yang telah saya ajarkan. Saya mulai berpikir, "Kalau saya tidak bisa meng-handle satu murid saja, bagaimana cara saya meng-handle satu kelas?". Saya mulai belajar untuk menyampaikan materi secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dipahami, dan mulai merencanakan bagaimana agar saya dapat membantu tidak hanya satu murid, namun dua murid di waktu yang bersamaan.
Semakin ke depan, saya semakin mengerti maksud dari training yang diberikan. Menurut saya pribadi, saya diberikan pelajaran tahap demi tahap. Dari bagaimana cara meng-handle satu murid, dua murid, sampai dengan satu kelas. Selain itu, saya juga belajar bagaimana cara mengajar yang menurut saya efektif. Cara mengajar yang diterapkan untuk setiap anak pun berbeda - beda, namun sebagai seorang mentor yang baik, saya harus bisa meng - handle kelas saya sendiri, dan saya sebagai mentor harus dapat berperan secara fleksibel (apabila keadaan berubah, saya harus segera membuat planning baru,ataupun sebelum itu sediakan planning - planning lain selain planning utama).
Kesimpulan : Training dalam sebuah pengajaran sangat penting untuk guru atau mentor yang belum berpengalaman. Guru atau mentor dapat melihat cara mengajar, dan mempelajari dari apa yang telah dilihatnya, dan setelah itu dapat mengevaluasi sendiri. Dalam training juga kita dapat melihat berbagai cara problem solving seorang guru yang berpengalaman apabila bertemu dengan masalah (misalkan murid yang bandel, atau enggan membuat tugas yang diberikan). Selain hal tersebut, membuat planning sebelum mengajar juga sangat diperlukan.
Thanks for reading.. See you in the next post...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar